AtjehEkonomiNasional

SEJARAH SINGKAT PRODUKSI PECI TGK WASLY YANG ME-NASIONAL

×

SEJARAH SINGKAT PRODUKSI PECI TGK WASLY YANG ME-NASIONAL

Sebarkan artikel ini
peci tgk wasly

Buah tidak jauh jatuh dari pohonnya begitulah pepatah yang bisa di diskripsikan untuk sosok seorang Tgk Wasly pengusaha peci tanah rencong yg berasal dari Teupin Punti, Kecamatan Syamtalira Aron, Aceh Utara, yang mana kini telah membuka usahanya sejak tahun 1990 atau sekitar 30 tahun lebih,dan Usaha yang dijalankannya tersebut itu adalah warisan dari orang tuanya Alm Tgk Masri (1920- 2008).

Tgk Wasly menceritakan sejarah panjang lebar perjuangan ayahnya dalam mendesaint peci yang kini telah tersebar keseluruh pelosok Aceh dan nusantara serta Manca Negara yg berlebelkan Tgk Wasly.

Awalnya orang tua saya, Tgk Masri (ayah kandung Tgk Wasly) masa kecilnya tinggal bersama orang tuanya membuka warung kopi di Panton Labu Aceh Utara.

Memasuki masa remaja pada tahun 1942 saat terjadi 3 bulan masuknya penjajajahan kolonial jepang di Aceh,
Tgk Masri berhijrah ke Labuhan Haji pada Dayah Darussalam ABUYA SYECH H. MUDA WALY ALKHALIDI, guna menimba ilmu pengetahuan agama pada dayah tersebut.

Pada suatu hari Tgk Masri saat berada dalam kamar tidurnya (bilek) di Dayah Darussalam Labuhan Haji pimpinan Ulama Mujtahid Kharismatik Aceh pada masa itu, SYECH ABUYA MUDA WALI ALKHALIDI.

Pada suatu hari sambil belajar mengulang- ngulangi atau murajaah kitab dalam bilik dayah tersebut,
Tgk Masri melihat sebuah peci dari timur Tengah, yg unik dan penasaran sekali krn model atasnya bisa di lipat2 (lembek) kemudian timbulah sebuah ide dan gagasan serta inspirasi untuk membongkar dan membedah peci tersebut serta menirunya. Karena menurutnya meniru adalah lebih baik dari pada tidak mengerjakan apa- apa.

Setelah ia membuka satu per satu peci yg berasal dari timur tengah tsb, timbullah sebuah gagasan dan inspirasi terbaru dalam benak pikiran hatinya untuk memprakarsai peci tersebut,guna utk di jadikan sebuah produk khas peci tanah rencong sebagai penutup kepala kpd para santri2 Dayah yg sedang menimba ilmu agama di mana saja mereka berada pada saat itu, dan dari sinilah Tgk Masri untuk pertama sekali mulai mencoba mendesaint peci tersebut,

Tgk Wasly selaku anaknya menanyakan langsung sama ayahnya, di saat ayahnya membuat peci pada waktu itu hanya bermodalkan sangat sederhana sekali, beledrdu kain jas yang dijual di kaki lima, sedangkan bahan baku lainnya di buat secara tradisional dan alamiah sekali, seperti daun pisang kering (onkurusong),
kulit kayu serta anyaman tikar iboh.

Kemudian peci hasil buatan Tgk Masri pada masa itu di gemari byk orang,
sehingga beliau pulang dan meneruskan pekerjaan serta menekuninya profesinya tersebut hingga beliau kembali ke kampung halamannya Teupin Punti, Aceh Utara utk membuka usaha secara kecil kecilan seorang diri..

Ilmu yang diperoleh Tgk Masri tersebut kemudian kini di wariskan kepada semua anak- anak dan cucu- cucunya sampai saat ini. Tgk Wasly yang merupakan satu satunya anak yang menerima sebuah wariskan kerajinan peci seperti yg kita pakai saat ini

Industri peci warisan orang tuanya itu kini telah masuk ke seluruh pelosok Kabupaten dan Kota di propinsi Aceh,
Serta Nusantara dan Manca Negara. Kini kami harus memenuhi permintaan konsumen antara 10.000 sampai 15.000 unit buah setiap bulannya.

Usaha peci tanah rencong pusaka ayah tersebut kini telah menjadi sebuah komoniti produksi unggulan di Aceh Utara dalam mengikuti pameran lokal nusantara dan manca negara sesuai dengan program pemerintah dalam mengatasi kemiskinan, dengan motto “one village one product” Alhamdulillah dalam setahun produksi kami bisa mengeluarkan omset sekitar antara 350.000 sampai 450.000 unit buah peci pertahun dengan jumlah tenaga kerja 50 orang yang bekerja secara konveksi menurut keahlian masing- masing.

Dari sinilah pemerintah sudah seharusnya memikirkan dan melihat sisi apa yang mesti dibantu dalam mengurangi beban yang dipikul oleh seorang sosok Tgk Wasly yang kini telah mempekerjakan 50 karyawan. Dari sisi lain sebuah terobosan yang dilakukan Tgk Wasly adalah mengurangi tingkat kemiskinan yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah.

Maka dalam hal itu harapan tgk wasly kiranya beban tersebut dapat dikurangi oleh pemerintah dengan membantu apa yang kurang pada industri yang dikelola oleh Tgk Wasly.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *