Sigli, Masyarakat Tanjung Harapan Gampong Kramat Luar Kecamatan Kota Sigli Kabupaten Pidie menggelar kegiatan doa bersama untuk mengenang 17 tahun peristiwa kelam Tsunami Aceh, Minggu (26/12/2021)
Gempa bumi disusul gelombang tsunami yang terjadi pada 26 Desember 2004 meluluhlantakkan desa tersebut, semua bangunan disapu gelombang dengan total korban penduduk desa terdata ratusan jiwa, banyaknya korban jiwa karena keberadaan gampong ditepi pantai. Meunasah gampong menjadi saksi sejarah berdirih kokoh ditengah puing-puing rumah yang berhancuran
“Setiap tahunnya pasca tsunami kami adakan acara zikir dan doa bersama di meunasah gampong. dengan harapan anak cucu kami bisa merasakan dan mengingat peristiwa sejarah dan ikut mendoakan untuk semua korban yang syahid dalam Tsunami.” ungkap Marfian As Kepala dusun Tanjung Harapan.
Kegiatan zikir dan doa bersama yang diikuti oleh sebahagian besar masyarakat lingkungan Tanjung Harapan dari kalangan anak muda hingga orang tua, zikir dipimpim oleh Tgk Musafir Hasbalah. Dalam tausyiahnya Tgk Menyampaikan pesan yang sanggat mendalam bagi seluruh masyarakat Tanjung Harapan.
“Jadikan peristiwa tsunami Aceh sebagai peringatan dalam menjalankan kehidupan untuk meningkatkan iman dan taqwa kita kepada allah SWT. dan ingatlah kematian agar kita terus bersyukur akan nikmat yang telah allah berikan. dan yang terakhir perbaiki shalat karena sumber dari segala keutuhan ibadah adalah shalat.”ungkap Tgk Musafir Hasbalah
Kegiatan doa dan zikir berjalan dengan khidmad, penuh haru dan air mata.
Semua masyarakat kusyuk berzikir dan mengirimkan doa untuk semua korban tsunami. Seusai acara peserta zikir meninggalkan meunasah gampong dengan tertib
