Nasional

Tokoh Muda NU Berharap Kiai Asad Said Pimpin PBNU

×

Tokoh Muda NU Berharap Kiai Asad Said Pimpin PBNU

Sebarkan artikel ini
Kiai Asad Said
Kiai Asad Said

SURABAYA – Persaingan ketat terjadi antara kubu KH Said Aqil Sirodj dan KH Yahya Cholil Staquf jelang Muktamar ke-34 NU di Lampung. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bagi beberapa kalangan, karena berpotensi muncul pertentangan tajam dan menyeretnya ke ranah politis.

Banyak kalangan khawatir terhadap keadaan di dalam PBNU kedepan karena berpotensi menimbulkan pertentangan tajam dan terseret ke ranah politik. Hal ini terlihat dari persaingan ketat yang terjadi antara kubu KH. Said Aqil Sirodj dan KH. Yahya Cholil Staquf jelan Muktamar ke-34 di Lampung.  

Pernyataan ini diungkapkan oleh Tokoh Muda NU yang juga anggota IKA PMII Jatim Ayok Zakaria, sebagaimana dilansir dari duta.co. Akan ada dua magnet besar yang saling menarik, dikhawatirkan mengganggu marwah NU.

“Jika nantinya pilihan Ketua PBNU dibawa oleh kelompok Muhaimin Iskandar banyak yang mengatakan akan menjadi PKB sentris. Akhirnya mereduksi gagasan-gagasan besar NU yang dianggap mementingkan PKB saja. Padahal, namanya NU yang memayungi seluruh masyarakat warga NU,” terangnya, Jumat (17/12/2021).

Sementara di sisi lain, bukan berarti tidak punya magnet politik. “Jangan sampai NU terseret di dalamnya,” ungkap Ayok. Sehinga, perlu sosok yang memiloiki pondasi kuat untuk menjaga NU.

Oleh karena itu, beberapa tokoh muda NU mulai melirik calon alternatif yang dianggap bisa menjadi penengah. Nama KH Asad Said Ali, dianggap sosok yang cocok memimpin PBNU.

“Untuk mengeliminir pertentangan tajam antara kelompok Pak Said dan kelompok Gus Yahya, saya kira perlu calon alternatif. Kiai Asad Said Ali adalah tokoh yang cocok. Beliau pantas tampil di tengah,” ujarnya.

Kiai Asad memiliki mentalitas kepemimpinan yang teruji, sehingga diharapkan bisa menjaga marwah NU sebagai payung besar bagi seluruh masyakat.

Ayok menambahkan, “Beliau bekerja tetapi tidak mau diekspos pada publik. Salah satu hasilnya adalah PKP (Pendidikan Kader Penggerak) NU, yang bisa dirasakan sampai sekarang”. Kiai Asad Said Ali dianggap sebagai figur pemimpin yang bekerja dalam diam. Ia juga salah satu sosok motor penggerak oraganisasi NU saat ini.

Lanjut Ayok, sosok mantan wakil kepala Badan Intelejen Negara (BIN) ini dianggap bisa menjahit seluruh anggota NU se Indonesia.  “Kami mewakili anak muda NU melihatnya seperti itu. Beliau berani berkorban untuk membesarkan NU,” tegasnya.

Hal senada juga diungkapkan, KH. Ali Azhara. Sosok Kiai Asad Said Ali dianggap bisa menjaga NU. “Sebenarnya beliau tidak ingin mencalonkan diri, tetapi banyak tokoh yang menginginkan beliau maju supaya bisa menjadikan NU lebih terhormat, lebih kuat, menjadi lebih bermartabat,”ungkapnya.

Lanjutnya, Kiai Asad Ali terbukti bisa membangun kaderisasi di tubuh NU, dengan membentuk KPKNU. Program ini hasilnya sangat luar bisa bisa dirasakan langsung oleh organisasi.

“Selain, mengusulkan calon alternatif Kiai Asad sebakau Ketum PBNU, kami dari golongan muda berharap Kiai Asep Saifuddin bisa menjadi Rais Aam PBNU,” harap pria yang akrab disapa Gus Ali.

Menurut pengasuh Ponpes Darul Ulum Banyuwangi ini, Kiai Asep merupakan sosok Kiai sepuh yang bisa menjaga Marwah NU. Kaiai Asep juga memiliki garis keturunan dari tokoh pendiri NU.

“Kiai Asep dan Kiai Asad ini dua tokoh yang memiliki kekampuan keilmuan dan kemandirian secara ekonomi. Sehingga bisa menghidupi NU dan tidak mencari hidup di NU seperti dawuh kiai Hasyim Asyari,” pungkasnya. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *